(Persembahan buat para wanita) Mereka pikir mereka ngerti,... tapi sesungguhnya... Mereka pikir mereka ngerti,... tapi sesungguhnya hanya sedikit sek
kisah yang diceritakan seseorang
Beberapa hari yang lalu saya naik busway, kebetulan hari itu busway cukup penuh dan saya termasuk orang yang mendapatkan tempat duduk (saya adalah laki-laki). Hari itu ada beberapa wanita yang baru masuk ke busway, dan berdiri tepat didepan saya, tidak ada pemicu apapun namun wanita didepan saya yang bisa terlihat adalah orang kantoran baru berbicara dengan nada keras kepada saya, "Eh, kamu berdiri donk kamu kan cowok, gue pengen duduk nih, gak malu apa jadi cowok ngebiarin gue yang lagi capek berdiri... dst-dst."
Andaikan aja dia minta dengan selayaknya orang sopan, ya pasti akan saya kasih dengan senang hati. Tapi hati saya berkata lain dan saya langsung ngomong yang kira2 seperti yang saya jelasin dibawah ini:
Bukannya sekarang jamannya emansipasi wanita dan kesetaraan gender ya?!
Pahami betul donk maksud emansipasi dan kesetaraan itu dan praktekan, persamaan HAK, KEWAJIBAN, dan TANGGUNG JAWAB kan?!
Jangan ngomong emansipasi wanita atau kesetaraan gender kalo maunya dapet yang enak2nya aja, para wanita ngiri HAK2nya ingin disetarakan dengan para pria, giliran bagian yang gak enak-nya aja gak mau disetarakan.
Jadi wanita tuh udah enak (liat aja trit2 lain yang membahas enaknya jadi wanita), makanya jangan minta2 kesetaraan yang SEMU deh. Itu semua cuma propaganda aja, supaya tatanan kemasyarakatan jadi rusak. Karena sebenarnya dari dulu gak ada yang lebih tinggi dan gak ada yang lebih rendah, semuanya, baik pria dan wanita berkedudukan sama, cuma beda peran. Pahamilah peran masing2, dan penuhi.
Setelah saya bicara seperti itu, penumpang2 yang lain ngomong mengiyakan penjelasan saya karena volume bicara saya waktu itu memang bisa didengar oleh penumpang yang lain. Penumpang pria menyahut "Betul itu!!", sedangkan penumpang wanita hanya mengangguk-angguk saja (tersinggung tapi tidak bisa mengelak karena yang saya jelaskan adalah benar). Wanita itu langsung pucat menghadapi balasan saya dan terdiam. Tidak lama kemudian ada seorang wanita lagi yang bisa dibilang berumur, nah disinilah naluri saya tergerak untuk memberikan secara sukarela tempat duduk saya kepada beliau dan saya pun berdiri disebelah wanita yang tadi bernada tinggi pada saya.
Saya bertanya kepada wanita itu, "Mbak, capek ya?"
Dan dia pun menjawab dengan nada biasa kali ini "Iya, banget nih capeknya."
Saya pun langsung membalas pertanyaan yang jawabannya dia pasti sudah tahu "Mbak tahu gak kalo pria itu juga bisa merasakan capek, seperti pria juga bisa merasakan sakit, merasakan sedih,...?"
Pertanyaan itu menutup pembicaraan sampai saya turun dari busway.
--------------------------------------------------------------------------
Kalo emang kesetaraan gender dan emansipasi wanita itu memang benar2 ingin diberlakukan, berlakukanlah dari diri kalian (wanita) terlebih dahulu, introspeksi diri apakah kalian sudah benar2 menjalankan kesetaraan dan emansipasi itu. Setau saya hanya sangat sedikit wanita yang benar2 layak mendapatkan kesetaraan dan emansipasi wanita. Nih contoh dasar kalo emang mau semua itu mau diberlakukan dengan sebenar-benarnya:
1) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk menafkahi pengeluaran pasangannya.
2) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk melindungi pasangannya dari ancaman penjahat bersenjata.
3) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk menjemput pasangannya saat ingin jalan2.
4) (list-nya bisa diperpanjang dengan hal2 yang belum disebutkan dan mendetail dan hal2 ringan yang bahkan kalian (wanita) gengsi sekali untuk melakukannya.)
Hayo, boleh gak kami para pria menuntut HAK2 yang sama seperti yang kalian miliki?
Kalo tidak mau seperti itu, ya mendingan balik aja ke asal deh. Lihat, rasakan dan pahami apa yang diberikan oleh Tuhan pada kalian para wanita yang tidak diberikan pada kami pria. Hal itu bisa sifat, fisik, non-fisik bahkan menyetuh sisi biologis dan fisika yang mempengaruhi perilaku dan kemampuan masing2 gender. Begitu juga kami para pria senantiasa melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai peran kami.
Memang terkadang kita juga melihat ada saja pria yang tidak menjalankan alias 'failed' dalam memahami dan mempraktekkan perannya. Tapi coba lihat lebih mendalam, mendetail dan jujur, lebih banyak mana pria yang 'failed' atau wanita yang 'failed'? Ayo kita jalankan peran kita masing2 tanpa harus merasa iri dengan kelebihan secara kodrati yang diberikan Tuhan kepada masing2 dari kita. kelebihan2 itu pun diberikan untuk mendukung terpenuhinya peran kita masing2 kok.
Beberapa hari yang lalu saya naik busway, kebetulan hari itu busway cukup penuh dan saya termasuk orang yang mendapatkan tempat duduk (saya adalah laki-laki). Hari itu ada beberapa wanita yang baru masuk ke busway, dan berdiri tepat didepan saya, tidak ada pemicu apapun namun wanita didepan saya yang bisa terlihat adalah orang kantoran baru berbicara dengan nada keras kepada saya, "Eh, kamu berdiri donk kamu kan cowok, gue pengen duduk nih, gak malu apa jadi cowok ngebiarin gue yang lagi capek berdiri... dst-dst."
Andaikan aja dia minta dengan selayaknya orang sopan, ya pasti akan saya kasih dengan senang hati. Tapi hati saya berkata lain dan saya langsung ngomong yang kira2 seperti yang saya jelasin dibawah ini:
Bukannya sekarang jamannya emansipasi wanita dan kesetaraan gender ya?!
Pahami betul donk maksud emansipasi dan kesetaraan itu dan praktekan, persamaan HAK, KEWAJIBAN, dan TANGGUNG JAWAB kan?!
Jangan ngomong emansipasi wanita atau kesetaraan gender kalo maunya dapet yang enak2nya aja, para wanita ngiri HAK2nya ingin disetarakan dengan para pria, giliran bagian yang gak enak-nya aja gak mau disetarakan.
Jadi wanita tuh udah enak (liat aja trit2 lain yang membahas enaknya jadi wanita), makanya jangan minta2 kesetaraan yang SEMU deh. Itu semua cuma propaganda aja, supaya tatanan kemasyarakatan jadi rusak. Karena sebenarnya dari dulu gak ada yang lebih tinggi dan gak ada yang lebih rendah, semuanya, baik pria dan wanita berkedudukan sama, cuma beda peran. Pahamilah peran masing2, dan penuhi.
Setelah saya bicara seperti itu, penumpang2 yang lain ngomong mengiyakan penjelasan saya karena volume bicara saya waktu itu memang bisa didengar oleh penumpang yang lain. Penumpang pria menyahut "Betul itu!!", sedangkan penumpang wanita hanya mengangguk-angguk saja (tersinggung tapi tidak bisa mengelak karena yang saya jelaskan adalah benar). Wanita itu langsung pucat menghadapi balasan saya dan terdiam. Tidak lama kemudian ada seorang wanita lagi yang bisa dibilang berumur, nah disinilah naluri saya tergerak untuk memberikan secara sukarela tempat duduk saya kepada beliau dan saya pun berdiri disebelah wanita yang tadi bernada tinggi pada saya.
Saya bertanya kepada wanita itu, "Mbak, capek ya?"
Dan dia pun menjawab dengan nada biasa kali ini "Iya, banget nih capeknya."
Saya pun langsung membalas pertanyaan yang jawabannya dia pasti sudah tahu "Mbak tahu gak kalo pria itu juga bisa merasakan capek, seperti pria juga bisa merasakan sakit, merasakan sedih,...?"
Pertanyaan itu menutup pembicaraan sampai saya turun dari busway.
--------------------------------------------------------------------------
Kalo emang kesetaraan gender dan emansipasi wanita itu memang benar2 ingin diberlakukan, berlakukanlah dari diri kalian (wanita) terlebih dahulu, introspeksi diri apakah kalian sudah benar2 menjalankan kesetaraan dan emansipasi itu. Setau saya hanya sangat sedikit wanita yang benar2 layak mendapatkan kesetaraan dan emansipasi wanita. Nih contoh dasar kalo emang mau semua itu mau diberlakukan dengan sebenar-benarnya:
1) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk menafkahi pengeluaran pasangannya.
2) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk melindungi pasangannya dari ancaman penjahat bersenjata.
3) mulai sekarang wanita juga punya kewajiban untuk menjemput pasangannya saat ingin jalan2.
4) (list-nya bisa diperpanjang dengan hal2 yang belum disebutkan dan mendetail dan hal2 ringan yang bahkan kalian (wanita) gengsi sekali untuk melakukannya.)
Hayo, boleh gak kami para pria menuntut HAK2 yang sama seperti yang kalian miliki?
Kalo tidak mau seperti itu, ya mendingan balik aja ke asal deh. Lihat, rasakan dan pahami apa yang diberikan oleh Tuhan pada kalian para wanita yang tidak diberikan pada kami pria. Hal itu bisa sifat, fisik, non-fisik bahkan menyetuh sisi biologis dan fisika yang mempengaruhi perilaku dan kemampuan masing2 gender. Begitu juga kami para pria senantiasa melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai peran kami.
Memang terkadang kita juga melihat ada saja pria yang tidak menjalankan alias 'failed' dalam memahami dan mempraktekkan perannya. Tapi coba lihat lebih mendalam, mendetail dan jujur, lebih banyak mana pria yang 'failed' atau wanita yang 'failed'? Ayo kita jalankan peran kita masing2 tanpa harus merasa iri dengan kelebihan secara kodrati yang diberikan Tuhan kepada masing2 dari kita. kelebihan2 itu pun diberikan untuk mendukung terpenuhinya peran kita masing2 kok.
(Persembahan buat para wanita) Mereka pikir mereka ngerti,... tapi sesungguhnya... Mereka pikir mereka ngerti,... tapi sesungguhnya hanya sedikit sek
Reviewed by Atom
on
12.42
Rating:
Tidak ada komentar:
Komen donk ^^